Rangkuman Mata Kuliah Metode Penelitian Sosial ISIP4216



MODUL 1
Kaidah Dasar Ilmu Pengetahuan dan Penelitian

            Kegiatan penelitian ilmiah berbeda dengan cara berfikir biasa, penjelasan ilmiah memiliki sifat khusus, yaitu sistematis, dapat diuji kebenarannya, dapat digeneralisasi dan mempunyai kemampuan meramal atau memprediksi.

A.   Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan

1.    Hakikat Pengetahuan
Pengetahuan adalah jawaban atas rasa ingin keingintahuan manusia tentang kejadian atau gejala yang terjadi di alam semesta, baik dalam bentuk fakta, konsep, atau prinsip.
Pengetahuan berbeda dengan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan pasti berasal dari pengetahuan, tetapi pengetahuan belum tentu bisa menjadi ilmu pengetahuan.
2.    Hakikat Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan (science) adalah pengetahuan yang diperoleh dengan cara  tertentu, yaitu cara atau metode ilmiah. Syarat suatu pengetahuan dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan adalah penemuannya harus dengan cara atau metode ilmiah.
a.    Ciri-ciri ilmu pengetahuan atau sains:
Ilmu pengetahuan memiliki dua pilar utama, yaitu:
1.    Struktur Logis Sains
2.    Pengujian Terhadap Pernyataan
Selain dua pilar tersebut, ilmu pengetahuan juga mempunyai norma yang secara taat dipegang oleh kebanyakan ilmuwan.
b.    Norma dalam Ilmu Pengetahuan
Menurut pakar sosiologi sains, Roberto Merton, paling tidak ada 5 (lima) norma dalam ilmu pengetahuan, yaitu:
1.    Orisinalitas
2.    Tanpa pamrih
3.    Universalitas
4.    Skeptisisme
5.    Terbuka untuk umum

3.    Metode Ilmiah
Adalah cara atau jalan untuk mencari ilmu pengetahuan dengan mengikuti struktur logis ilmiah, yang dimulai dari perumusan masalah, diikuti dengan pengumpulan data yang relevan, diteruskan dengan analisis data dan imterpretasi temuan, serta diahiri dengan penarikan kesimpulan temuan.
Bebrapa hal yang membedakan antara metode ilmiah dengan metode non-ilmiah:
1.    Dalam metode ilmiah, seorang ilmuan dituntut dan wajib merumuskan pertanyaan-petanyaan yang ingin dia jawab secara jelas.
2.    Metode ilmiah didukung oleh data yang valid dan dapat dipercaya.

B.   Etika dalam Penelitian Sosial
Etika adalah suatu hal yang sangat penting dalam penelitian sosial, karena sebagian besar penelitian sosial melibatkan anggota masyarakat sebagai objek penelitian.
1.    Etika dan Etiket
Etika adalah sebuah sistem norma atau kriteria boleh atau tidak boleh suatu tindakan dilakukan. Etika berbeda dengan etiket. Etiket adalah:
1.    Menyangkut cara
2.    Bersifat relatif
3.    Hanya berlaku pada pergaulan
4.    Memandang manusia dari sisi lahiriah saja

2.    Etika Penelitian Sosial
Diener dan Crandall (1978) mendiskripsikan etika penelitian sosial sebagai sekumpulan kaidah yang membantu peneliti untuk menjunjug tinggi nilai-niali, dan yang memberi petunjuk mengenai tujuan penelitian mana yang penting serta untuk menyelesaikan pertentangan dalam nilai-nilai dan tujuan penelitian.

3.    Fungsi Etika Penelitian
Ada 2 (dua) fungsi umum etika penelitian.
a.    Untuk memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat yang menjadi objek penelitian.
b.    Memberi petunjuk bagi para peneliti dalam melaksanakan tanggungjawabnya, yaitu dalam menentukan masalah yang akan diteliti, tujuan penelitian, desain penelititan, pelaksanaan penelitian, dan laporan hasil penelitian.



MODUL 2
Ragam Pendekatan Penelitian

A.   Orientasi dalam Metode Penelitian dan Objek Penelitian Sosial
            Semua ilmu pengetahuan awalnya berinduk pada satu  ilmu yaitu filsafat. Secara bertahap ilmu tersebut kemudian berkembang dan memunculkan ilmu-ilmu baru yang mandiri.
            Bidang ilmu yang dapat dikelompokkan dalam ilmu-ilmu sosial memang masih dipertentangkan, tetapi ada kesatuan pendapat tentang objek penelitian sosial, yaitu prilaku sosial. Prilaku sosial adalah proses dan aktivitas manusia dalam kehidupan sosial, ekonomi, budaya, dan politiknya. Jadi, yang diteliti adalah prilaku atau aktivitasnya, bukan manusianya.

B.   Pendekatan dalam Penelitian
Pendekatan penelitian adalah refleksi struktur berfikir yang tersistemasi dalam suatu bentuk atau jenis penelitian yang akan kita lakukan yang kita pandang tepat untuk menjawab rasa ingin tahu kita terhadap suatu hal.

1.    Pendekatan dan Metode Penelitian
Pendekatan penelitian berbeda dengan  metode penelititan. Pendekatan penelititan berbicara tentang jenis informasi yang ingin dikumpulkan, sedangkan metode penelitian berbicara tentang cara mengumpulkan informasi penelitian.

2.    Memilih Pendekatan Penelitian
Memutuskan pendekatan penelitian mana yang akan dipilihtergantung pada jawaban atas pertanyaan berikut:
a.    Apakah nformasi yang kita perluukan sudah tersedia?
b.    Mengapa kita memerlukan informasi?
c.    Populasi seperti apa yang akan kitaterangkan?
d.    Sumber daya apa sajkah yang kita miliki dan dapat kita kerahkan?

3.    Ragam Pendekatan Penelitian
Dalam melakukan penelitian, ada beberapa pendekatan penelitian yang dapat dipilih, antara lain:
a.    Pendekatan penelitian historis
b.    Pendekatan penelitian deskriptif
c.    Pendekatan penelitian perkembangan
d.    Pendekatan penelitian kasus dan penelitian lapangan
e.    Pendekatan penelitian korelasional
f.     Pendekatan penelitian kusal komparatif
g.    Pendekatan penelitian eksperimental sungguhan
h.    Pendekatan penelitian eksperimental semu
i.      Pendekatan penelitian kaji tindak

4.    Tugas-Tugas Ilmu dan Penelitian
a.    Tugas mendeskripsikan
b.    Tugas menerangkan
c.    Tugas menyusun teori
d.    Tugas memprediksi
e.    Tugas mengendalikan



MODUL  3
Langkah-Langkah dalam Penelitian

A.   Preposisi Penelitian
Preposisi adalah suatu pernyataan yang terdiri dari satu atau lebih konsep atau variabel. Suatu preposisi yang hanya terdiri dari satu konsep atau variabel, lazim disebut preposisi univariat. Sedangkan preposisi yang terdiri dari dua konsep atau variabel disebut bivariat. Selanjutnya, preposisi yang terdiri dari lebih dari dua konsep disebut multivariat.
Jenis preosisi yang lazim digunakan adalah : aksioma, postulat, teorem, hipotesis, dan generalisasi empirik.

1.    Teori dan Pembentukannya
Teori adalah serangkaian konsep dalam bentuk preposisi-preposisi yang saling berkaitan, betujuan dan memberikan gambaran yang sistematik tentang suatu gejala.
Pembentukan suatu teori melalui dua proses berfikir, yaitu proses berfikir induksi dan proses berfikir deduksi.
a.    Proses Berfikir Induksi
Adalah suatu proses pembentukan teori melalui penarikan kesimpulan secara umum dari gejala khusus.
b.    Proses Berfikir Deduksi
Adalah suatu proses pembentukan teori melalui penarikan kesimpulan secara khusus dari gejala umum.

2.    Konsep dan Variabel
Secara umum, konsep adalah ide, penggambaran ataudeskripsi dari hal-hal atau benda-benda atau gejala-gejala sosial, yang dinyatakan dalam kata atau istilah.
Variabel adalah suatu konsep yang mempunyai variasi nilai.

B.   Langkah-Langkah Penelitian
Langkah-langkah dalam penelitian antara lain:
1.    Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah

1.    Identifikasi masalah
Hal-hal yang dapat menjadi sumber masalah adalah:
1)    Bacaan
2)    Seminar, diskusi, dan Pertemuan-pertemuan Ilmiah
3)    Pernyataan Pemegang Otoritas
4)    Pengamatan Sepintas
5)    Pengalaman Pribadi
6)    Perasaan Intuitif

2.    Pemilihan Masalah
Pertimbangan untuk menentukan apakah suatu masalahlayak dan sesuai untuk diteliti atau tidak, pada dasarnya dilakukan dari dua sisi, yaitu sisi masalahnya dan sisi calon peneliti.
2.    Penelaahan pustaka atau landasan teori
3.    Penyusunan hipotesis
4.    Identifikasi, klasifikasi, dan penentuan definisioperasional variabel-variabel
5.    Penyusunan desain penelitian
6.    Pemilihan atau pengembangan alat pengambilan data
7.    Penentuan populasidan sampel penelitian
8.    Pengumpulan data
9.    Pengolahan dan analisis data
10. Interpretasi hasil analisis data
11. Penyusunan laporan



Modul 4
Desain Penelitian

Desain penelitian pada dasarnya adalah sebuah rencana, sebuah garis besar tentang bagaimana peneliti akan memahami bentuk hubungan antara variabel yang ditelitinya.
A.   Variabel Penelitian
Variabel penelitian pertama-tama harus diidentifikasi. Setelah diidentifikasi, harus diklaasifikasi ke dalam klasifikasi-klasifikasi variabel. Klasifikasi variabel bisa dilakukan berdasar nilai yang dilekatkan, berdasar posisinya dalam penelitian, berdasar fungsinya dalam penelitian, dan berdasar jenis data yang dikumpulkan.

B.   Desain Penelitian
Dalam melakukan penelitian, orang dapat menggunakan berbagai macam metode, sehingga desain penelitian yang digunakan juga dapat beragam. Keputusan mengenai desain penelitian apa yang akan dipakai juga dapat tergantung pada tujuan penelitian dan sifat masalah yang akan diteliti. Desain penelitian yang disusun berdasarkan sifat-sifat masalah meliputi desain  penelitian:
1.    Historis
2.    Deskriptif
3.    Perkembangan
4.    Kasus dan penelitian lapangan
5.    Korelasional
6.    Kausal komparatif
7.    Eksperimental sungguhan
8.    Eksperimental semu
9.    tindakan



MODUL 5
Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan elemen yang akan diteliti. Sampel adalah sebagaian dari populasi. Dalam membuat definisi populasi, peneliti perlu membuat batasan dengan memperhatikan 3 unsur, yaitu isi, cakupan, dan waktu.
Populasi yang direncanakan oleh penelii disebut populasi target, sedangkan populasi yang didapat peneliti di lapangan disebut populasi survei. Populasi survei ini yang nantinya akan dibuat dalam kerangka sampel.
A.   Konsep-konsep di dalam Populasi dan Sampel
1.    Kerangka Sampel
Kerangka sampel bisa didefinisikan sebagai operasionalisasi populasi dalam bentuk daftar seluruh elemen populasi yang menggambarkan sedekat mungkin karakter populasi.
Dalam penyusunan kerangka sampel, ada dua konsep yang muncul berkaitan dengan penarikan sampel, yaitu sampling unit dan sampling element.
Sampling unit didefinisikan sebagai satuan yang digunakan peneliti untuk menarik sampel. Sedangkan sampling element didefinisikan sebagai satuan yang menjadi target akhir dalam proses penarikan sampel.

2.    Desain Sampel
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam membuat desain sample, yaitu:
a.    Akurasi data
b.    Ketersediaan sumber daya
c.    Teknik pengumpulan data

3.    Besaran Sampel
Untuk menentukan besaran sampel ada bebrapa hal yang perlu diperhitungkan, namun peneliti bisa menggunakan rumus Slovin.




Ket.:
n                    = besaran sampel
N                   = besaran populasi
(alpha)        = nilai kritis (batas ketelitian) yang            diinginkan

B.   Teknik Penarikan Sampel
Dalam penelitian sosial terdapat dua macam teknik penarikan sampel, yaitu teknik penarikan sampel secara probabilita dan teknik penarikan sampel secara non-probabilita.

1.    Teknik penarikan sampel secara probabilita
Terdapat empat cara yang bisa digunakan yaitu:
a.    Teknik Pengmbilan Sampel Secara Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
b.    Teknik Penarikan Sampel Sistematis (Systematical Sampling)
c.    Teknik Penarikan Sampel Secara Stratifikasi (Stratified Sampling)
d.    Teknik Penarikan Sampel Cluster (Cluster Sampling)

2.    Teknik penarikan sampel secara non-probabilita
Teknik penarikan sampel secara non-probabilita terbagi ke dalam empat cara, yaitu:
a.    Teknik Penarikan Sampel Aksidental
b.    Teknik Penarikan Sampel Purposive
c.    Teknik Penarikan Sampel Secara Kuota
d.    Teknik Penarikan Sampel Snowball.



MODUL 6
Pengumpulan Data

Tahap yang harus dilakukan peneliti setelah ia selesai  mengembangkan instrumen penelitian adalah melakukan pengumpulan data di lapangan.
Hal-hal yang berkaitan dengan pengumpulan data yaitu pengembangan alat ukur untuk instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas, teknik pengumpulan data penelitian kuantitatif, dan teknik pengumpulan data kualitatif.

A.   Validitas
Validitas berasal dari bahasa Inggris ‘validity’ yang berarti keabsahan. Secara konseptual, validitas mempersoalkan masalah kesesuaiann antara konsep dengan kenyataan empirik.
Validitas terdiri dari tiga jenis, yaitu:
1.    Validitas Permukaan (face falidity)
2.    Validitas Kriteria (criterium validity)
3.    Validitas Konstruk (construct validity)

B.   Reliabiltas
Reliabiltas berasal dari bahasa Inggris ‘reliability’  yang berarti kemantapan. Reabilitas mempersoalkan kesesuaian antara hasil-hasil pengukuran di tingkat kenyataan empirik.
Ada aspek penting dalam reliabilitas, yaitu: dapat diandalkan, dapat diramalkan, dapat menunjukkan ketetapan.
Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk menilai reliabilitas alat ukur, yaitu: metode ulang, metode paralel, dan metode belah dua.

C.   Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Kuantitatif
Di dalam penellitian kuantitatif terdapat beberapa bentuk penelitian yang memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Diantaranya yaitu penelitian survei, penelitian eksperimen, dan  penelitian analisis isi.

1.    Penelitian Survei
Dalam penelitian survei terdapat beberapa jenis instrumen penelitian, yaitu:
a.    Face-to-face-interview
b.    Mail and self administered questionaire
c.    Telephone interview.

2.    Penelitian Eksperimental
Dalam penelitian eksperimen, peneliti memiiliki kemungkinan untuk memanipulasi situasi dan kondisi.

3.    Penelitian Analisis Isi
Pengertian isi di sini bisa berbentuk teks, gambar, ide, pesan, arti, dan sebagainya. Salah satu perbedaan mendasar antara jenis penelitian ini dibanding penelitian survei dan penelitia eksperimantal adalah tidak adnya reaksi objek penelitian.

D.   Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif
Berbeda dengan penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif memiliki sifat fleksibel. Tahapan yang harus dilakukan antara lain:
1.    Melakukan persiapan
2.    Memilih site
3.    Menetukan strategi untuk masuk ke dalam site
4.    Mendapatkan akses
5.    Membangun Rapport
6.    Mengumpulkan data


MODUL 7
Pengolahan Data

Tahapan yang harus dilakukan peneliti setelah mengumpulkan data adalah mengolah data. Data yang terkumpul adalah data yang berupa jawaban responden. Jawaban inilah yang kemudian diubah dalam bentuk kode-kode berupa angka. Dalam penelitian kuantitatif, kode selalu berbentuk angka-angka, sedangkan dalam penelitian kualitatif, kode bisa berbentuk angka dan bisa juga berbentuk kata-kata.

A.   Mengolah Data Kuantitatif
Pengolahan data di dalam penelitian kuantitatif menggunakan angka-angka yang berfungsi sebagai kode. Untuk melakukan pengolahan data, ada beberapa langkah yang harus dilalui, yaitu:
1.    Mengkoding data
2.    Mengentry data ke dalam program SPSS
3.    Membersihkan data
4.    Mengeluarkan hasil penelitian

B.   Mengolah Data Kualitatif
Tahapan pengolahan data dalam penelitian kualitatif bisa dilakukan beraneka ragam dengan tahap pengumpulan data.



MODUL 8
Interpretasi Data

Interpretasi data merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti untuk membahasakan data yang ada.
Interpretasi dan analisis data kuantitatif bisa dilakukann terhadap tabel dan juga grafik. Analisis yang dilakukan bisa berbentuk analisis univariat, analisis bivariat, serta analisis multivariat.



MODUL 9
Penyusunan Laporan

Langkah terakhir dari seluruh penelitia adalah penyusunan laporan. Melalui laporan penelitian, ilmuwan lain dapat memahami, menilai, dan kalau perlu menguji kembali hasil-hasil penelitian itu, sehingga dengan demikian pemecahan masalahnya mengalami pemantapan dan kemajuan.

A.   Fungsi dan Jenis Laporan Penelitian

1.    Fungsi Laporan Penelitian
Laporan penelitia berfungsi sebagai dokumen komunikasi antara peneliti dengan masyarakat pembaca, yang memberitahukan tentang masalah yang diteliti, metode yang digunakan untuk memecahkan masalah, hasil-hasil yang ditemukan, kesimpulan yang diambil atas hasil-hasil penelitian tersebut, dan saran alternatif pemecahan masalah yang diteliti.

2.    Jenis-jenis Laporan Penelitian
Laporan penelitian dapat dikelompokkan  berdasarkan tujuannya, panjang-pendeknya, dan target pembacanya.
a.    Berdasarkan Tujuan
Berdasarkan tujuan melakukan penelitian, laporan penelitian dapat dikelompokkan ke dalam empat jenis laporan, yaitu:
a)    Laporan penelitian yang ditulis untuk memenuhi persyaratan penyelesaian studi, seperti skripsi, tesis, dan disertasi.
b)    Laporan penelitian ynag ditulis untuk keperluan perlombaan, seperti lomba karya ilmiah dosen muda, lomba karya ilmiah remaja, dan semacamnya.
c)    Laporan penelitian pesanan.
d)    Laporan penelitian biasa.

b.    Berdasarkan panjang-pendeknya
Berdasarkan panjang-pendeknya, laporan penelitia dapat dikelompokkan menjadi dua jenis laporan, yaitu:
a)    Laporan Lengkap
b)    Laporan Eksekutif

c.    Berdasarkan Target Pembaca
Berdasarkan Target Pembaca, laporan penelitian dapat dikelompokkan menjadi dua jenis laporan, yaitu:
a)    Laporan yang bersifat akademik
b)    Laporan yang bersifat popular

B.   Sistematika Penulisan Laporan Penelitian
Pada saat ini sistematika penulisan laporan penelitian disesuaikan dengan langkah-langkah penelitian yang dilakukan.
Secara garis besar, sistematika penulisan laporan terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian muka dan bagian isi.
Bagian muka:
              i.        Halaman Judul
            ii.        Halaman Pengesahan
           iii.        Abstrak
           iv.        Kata Pengantar
            v.        Daftar Isi
           vi.        Daftar Tabel (jika ada)
          vii.        Daftar Gambar (jika ada)

Bagian isi:
BAB I        PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah
B.   Perumusan Masalah
C.   Tujuan Penelitian
D.   Manfaat Penelitian

BAB II       TELAAH KEPUSTAKAAN
Termasuk di dalam telaah kepustakaan adalah bagian tentang perumusan hipotesis.

BAB III      METEDOLOGI
A.   Desain Penelitian
B.   Populasi dan Sampel
C.   Pengumpulan Data
D.   Analisis Data

BAB IV     HASIL atau TEMUAN

BAB V      PEMBAHASAN, KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN (jika ada)



DAFTAR PUSTAKA

Aslicati, Lilik. 2011. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Universtas Terbuka.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RANGKUMAN MATA KULIAH PENELUSURAN LITERATUR